Modus segugus pengamatan adalah nilai yang terjadi paling sering atau yang mempunyai frekuensi paling tinggi. Modus
tidak selalu ada, hal ini bila semua pengamatan mempunyai frekuensi
terjadi yang sama. Untuk data tertentu, mungkin saja terdapat beberapa
dengan frekuensi tinggi, dan dalam hal demikian kita mempunyai lebih
dari satu modus.
contoh :
Sumbangan
dari warga Bogor pada hari Palang Merah Nasional tercatat sebagai
berikut: Rp 9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp
8.000, Rp 6.000, Rp 10.000, Rp 11.000. Maka modusnya, yaitu nilai yang
terjadi dengan frekuensi paling tinggi, adalah Rp 9.000.
Dari dua belas pelajar sekolah
lanjutan tingkat atas yang diambil secara acak dicatat berapa kali
mereka menonton film selama sebulan lalu. Data yang diperoleh adalah 2,
0, 3, 1, 2, 4, 2, 5, 4, 0, 1 dan 4. Dalam kasus ini terdapat dua modu,
yaitu 2 dan 4, karena 2 dan 4 terdapat dengan frekuensi tertinggi.
Distribusi demikian dikatakan bimodus.
Sedangkan untuk mencari modus dari data yang telah disusun dalam bentuk distribusi frekuensi terlebih dahulu ditentukan kelas yang menjadi kelas modus. Kelas Modus adalah kelas yang mempunyai frekuensi paling tinggi, lalu nilai modus ditentukan menggunkan rumus berikut ini :
Modus
B1 = Batas bawah kelas modus.
d1 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas yang mendahuluinya.
d1 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas berikutnya.
c = Lebar kelas modus.
No comments:
Post a Comment
BAGI ANDA YANG MEMPUNYAI BLOG, SILAHKAN BERKOMENTAR MENGGUNAKAN NAME/URL... KOMENTAR MENGGUNAKAN ANONIM ATAU BROKEN LINK TIDAK AKAN SAYA RESPON DAN AKAN SEGERA DIHAPUS.