Selama masa hidupnya, Sultan Hasanuddin juga dikenal dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. (Whuaaaah.. panjang banget namanyaaa) .
Nah, setelah beliau memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan gelar lagi, yaitu Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana . Yaaa, kalau disingkat sih, Sultan Hasanuddin saja.
Sultan Hasanuddin adalah putera kedua dari Sultan Malikussaid, Raja Gowa ke-15. Saat menjadi Raja Gowa ke-16 , menggantikan ayahandanya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten (Ayam Jantan/Jago dari Timur) oleh Belanda karena keberaniannya.
Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa ketika Belanda sedang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah. Asal kamu tahu saja, ketika itu, Kerajaan Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan.
Pertempuran antara Belanda dan para pejuang Kerajaan Gowa terus berlangsung. Belanda menambah kekuatan pasukannya hingga pada akhirnya Gowa terdesak dan semakin lemah sehingga pada tanggal 18 November 1667 bersedia mengadakan Perdamaian Bungaya di Bungaya.
Dengan perjanjian ini, Gowa merasa dirugikan. Karena itu Sultan Hasanuddin mengadakan perlawanan lagi. Akhirnya pihak Belanda minta bantuan tentara ke Batavia. Pertempuran kembali pecah di berbagai tempat.
Hasanuddin memberikan perlawanan sengit. Bantuan tentara dari luar menambah kekuatan pasukan Belanda, hingga akhirnya berhasil menerobos benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 12 Juni 1669.
Akhirnya, Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670. Dan dimakamkan di Katangka, Makasar . Oleh Pemerintah Indonesia, Sultan Hasanuddin diangkat sebagai Pahlawan Nasional tahun 1973.
(Kidnesia/wikipedia.org ) http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Archive/Tokoh/Sultan-Hasanuddin
No comments:
Post a Comment
BAGI ANDA YANG MEMPUNYAI BLOG, SILAHKAN BERKOMENTAR MENGGUNAKAN NAME/URL... KOMENTAR MENGGUNAKAN ANONIM ATAU BROKEN LINK TIDAK AKAN SAYA RESPON DAN AKAN SEGERA DIHAPUS.